Sekitar dua bulan lebih gw telah melalui masa perkuliahan ini. Untuk mengukur kemampuan pemahaman mahasiswa atas perkuliahan yang telah di...

Parahara UTS

/
0 Comments

Sekitar dua bulan lebih gw telah melalui masa perkuliahan ini. Untuk mengukur kemampuan pemahaman mahasiswa atas perkuliahan yang telah dijalani tersebut, diadakanlah UTS (Ujian Tengah Semeseter). Ini adalah tentang UTS yang baru saja gw lalui.

UTS diadakan selama dua minggu. Minggu pertama gw hanya dapat satu mata kuliah yang di-UTS-kan. Minggu kedua ada lima mata kuliah yang di-UTS-kan. Jadi total ada enam matu kuliah untuk UTS kali ini.

 Jadwal UTS dua minggu itu berbarengan dengan adanya lebaran Idul Adha. Karna jadwal UTS minggu pertama gw cuma ada satu matakuliah saja, serta adanya Idul Adha di minggu tersebut, gw berencana untuk pulang ke rumah tercinta gw di Lampung. Karna hal itu, gw jadi mempersiapkan UTS dari jauh hari sebelumnya. Keren gak tuh. Jarang-jarang gw begini. Ini gw lakukan biar pas di Lampung bias maen-maen gitu. Tapi ternyata rencana gw gagal. Gw gak jadi pulang ke Lampung. Ayah dan kakak gw juga gak pulang ke Lampung soalnya. Niat belajar gw yang menggebu runtuh seketika. Gw langsung males belajar buru-buru. Belajar gw berubah jadi nyantai kembali (hal yang tak patut ditiru).

Ujian pertama gw yaitu Sosum (sosiologi umum). Yak, gw masuk jurusan IPA tapi masih juga bertemu dengan ilmu sosial kembali. Ini dikarenakan kebijakan dari kampus gw, yaitu TPB (Tingkat Persiapan Bersama) selama setahun. Jadi dalam kurun waktu tersebut, gw diberikan pelajaran-pelajaran dasar sebagai penunjang untuk kemudian di tahun kedua akan diperkenalkan ke departemen masing-masing. Tak ayal ilmu sosial pun dipelajari sebagai ilmu dasar penunjang. Oke balik ke topik. UTS pertama gw sosum. Ini merupakan matakuliah yang udah gw pelajari jauh-jauh hari itu dengan penuh semangat. Beruntung saat runtuhnya semangat akibat rencana yang gagal, gw udah menyelesaikan (membaca) materi sampai selesai *tepuk tangan*. Jadi sisanya gw hanya mengulang kembali bahan bacaan dan belajar dari soal-soal tahun lalu.

Ujian dimulai pukul setengah dua siang. Waktu yang sangat oke untuk melaksanakan tidur siang. Gw hanya berharap gak bakal tidur saat pengerjaan UTS kali ini sepeti yang kadang gw lakukan di tengah perkuliahan berlangsung.

Gw berangkat lebih awal. Bukan karena mau dapet kursi paling depan. Karna masih ada tugas fisika yang belom selesai dan harus dikumpulkan pada hari itu juga. Hebat kan. Disaat ujian tengah berlangsung, masih ada tugas yang bergelimpangan. Karna dating lebih awal, gw jadi nunggu didepan kelas sambil duduk-duduk gak jelas mau ngapain. Ini yang paling sering gw bingungin. Gw gak tau mau ngapain sesaat sebelum ujian benar-benar dimulai. Jadi gw hanya bermain game dari HP gw disaat yang lain sedang membaca buku. Sebenarnya itu hanya untuk membuat otak gw lebih fresh sedikit dan tidak terlalu tegang. Jadi bias lancer dalam pengerjaannya. Ini juga gw lakuin disaat ujian SNMPTN dahulu.

Ujian sosum terdiri dari plihan ganda, benar-salah, dan essay. Pilihan ganda dan benar-salah adalah bagian yang menguji insting gw dalam pemilihan jawaban. Salah sedikit bias sangat mempengaruhi. Bagian essay seperti biasa, itu adalah bagian yang meningkatkan kemampuan mengarang gw. Berharap apa yang gw jawab bias menghasilkan nilai yang terbaik. Namun gw terteggun dengan kalimat yang terlintas dari temen gw.

“Sosum itu ilmu tak pasti, tapi nilai yang diberikan itu pasti”

Pfffftt.

Yak, di minggu pertama hanya sosum saja. Kemudian dilanjut libur idul adha. Gw berkunjung ketempat sodara saat liburan berlangsung. Salah satunya biar bisa dapet daging (ck, dasar mahasiswa). Alesan lain yaitu “mungkin” gw bisa belajar dengan tenang kalo ditempat sodara. Tapi seperti biasanya. Kenyataan berkata lain. Fasilitas internet yang disuguhkan di rumah sodara gw membuat lupa akan bahasan untuk ujian nanti. Alhasil gw kenyang perut dan pikiran.

Masuk ke minggu kedua, ujian selanjutnya adalah fisika. Ini adalah matakuliah yang sangat sadis sekali. Selama perkuliahan berlangsung, materi mengalir dengan cepat sekali hingga gw gak tau lagi yang dibahas itu apa. Gw paling panik dengan matakuliah ini, karna untuk mata kuliah ini yang paling sedikit bahan untuk belajar yang gw punya. Jadi gw belajar seadanya. Belajar dari soal-soal tanpa pembahasan yang sungguh membingungkan.

Di saat ujian fisika ini yang paling gw kesalkan adalah materi yang gw pelajari sedang tak mengena dengan soal yang diberikan. Juga bagian teori yang hanya gw baca selintas. Gw lebih belajar ke bagian hitung-hitungannya saja. Gw pasrah saja. Semoga dapat yang terbaik.

Ujian ketiga adalah PIP (Pengantar Ilmu Pertanian). Matakuliah yang bikin gw mengantuk tingkat tinggi. Juga kecepatan dalam penyelesaian materi kuliah yang juga berada dalam tingkat yang tinggi. Dua bab bisa dihabiskan dalam dua jam pelajaran. Luar biasa sekali.

Gw belajar PIP dari buku yang diberikan secara gratis dari kampus gw. Mungkin karna kampus ini mengusung kajian tentang pertanian, jadi matakuliah yang berhubungan dengan pertanian seperti PIP ini digratiskan. Hidup mahasiswa!! Hidup PIP!!!

Soal ujian PIP ini lebih ke pengetahuan umum yang bersangkutan dengan pertanian. Tapi masih sinkron dengan buku pegangan yang dimiliki tiap mahasiswa. Jenis soalnya yaitu pencocokan, pilihan ganda dan benar-salah. Keberuntungan dipertaruhkan dalam hal ini.

Ujian keempat adalah PM (Pengantar Matematika). Namanya juga pengantar, jadi masih tentang matematika yang masih sering dijumpai saat SMA dulu dengan sedikit penambahan materi. Beruntung ada beberapa bab yang gw masih punya dasarnya biar lebiih mudah saat mendalami materi itu.

Tidak seperti matakuliah lain yang sudah gw pelajari (baca-baca) sebelumnya, PM belom sama sekali gw baca semenjak selesai perkuliahan di minggu ke-7. Bukan sombong atau apa. Gw males banget baca PM waktu itu. Ditambah buku panduan yang gw lupa bawa saat ke rumah soadara waktu itu,.

Ujian PM essay semua. Mantep abis. Tingkat soal berubah dari awal hingga akhir. Makin ke akhir, tingkat soal makin susah. Gw ngerasain itu sendiri. Nomor-nomor awal gw masih lancer ngerjainnnya. Sampe ke nomor yg udah menuju akhir, makin ngebuat gw puyeng aja tuh. Kertas jawaban udah acak-acakan gak jelas bentuknya karna penuh dengan coretan salah perhitungan. Yg biking w kesel adalah saat udah selesai ujian ini dang w baru sadar gw ternyata kurang teliti dalam pengerjaannya.

Ujian kelima yaitu pancasila. Yak ini aedalah pelajaran paling sadis. Bukunya tebel kayak novel pengantar tidur (emang ada?). Gw dari kelas satu SMA sampe sekarang jarang banget belajar PKN, nah giliran sekarang gw bertemu kembali. Karna buku yang kayak novel itu cukup bikin puyeng., gw hanya belajar dari soal-soal saja.

Tipe soalnya yaitu pilihan ganda dan essay. Yak seperti yang telah gw paparkan diatas, keberuntungan kita dipertaruhkan. PKN jadi abstrak banget materinya. Gw bingung sendiri. Essay kembali ngarang lagi. Tapi untung ada nomor yang jawabannya tertera pada soal pilihan ganda. Jadi gw hanya tinggal berdoa saja.

Ada beberapa hari senggang setelah UTS yang kelima ini. Kemudian dilanjut denga UTS olahraga pada hari sabtu. Isu bahwa akan diadakannya pengunduran  jadwal UTS, jadi gw maen ke Jakarta dengan senang hati. Hingga gw dapet info lagi bahwa olahraga tetep jadwal ujiannya. Gw langsung berangkat ke bogor lagi.

UTS yang terkahir ini sangat konyol sekali, gw bakal certain di postingan yang lain.

Sebagai penutup, hasil UTS nanti yang bakal gw dapati ini bisa jadi bahan evaluasi pembelajaran gw seperti apa, bagaimana dan lain-lain. Karna dalam pengerjaannya kita tak menggunakan otak bersama, namun kita hanya mengandalkan otak kita sendiri. Nyontek-menyontek sebenrnya emang gak perlu, karna itu bisa menurunkan kepercayaan diri kita terhadap materi yang udah kita serap selama ini.

So, perca dirilah terhadap apa yang udah kita lakukan selama ini, dan semoga kepercayaan diri itu bisa menjadikan diri kita menjadi yang terbaik.

Semangat!!!!


You may also like

No comments:

Powered by Blogger.

Pages