Ini adalah sebuah cerita dari seorang pemuda yg tidak sengaja jatuh di dunia virtual dan tidak sengaja pula bertemu dengan temannya, bahk...


 Ini adalah sebuah cerita dari seorang pemuda yg tidak sengaja jatuh di dunia virtual dan tidak sengaja pula bertemu dengan temannya, bahkan itu adalah tetangganya sendiri disana -_-.

----------------------------------------------------------------------------------














----------------------------------------------------------------------------------

Ternyata belom tamat sampe sini…..
Lanjut!
----------------------------------------------------------------------------------






----------------------------------------------------------------------------------

Anda Penasaran?
Penasaran?
Gw enggak -___-

----------------------------------------------------------------------------------

Namun nasib si elang masih dipertanyakan









----------------------------------------------------------------------------------
Bagaimanakah nasib si elang? Apakah dia akan terus murung saja? Apakah dia akan bertemu dengan cinta sejatinya?
----------------------------------------------------------------------------------

Ini sebenernya cuman ke’gaje’an gw dan tetangga gw. Sebenernya mo gw sensor bagian tetanga gw itu, takut kalah eksis gw entar, halah. Dan dia juga sebenernya pelopor postingan gw dulu “storyof enggano”. (waagghh, makin eksis dia, sial)

Harap maklum atas segala ke’gajea’an yg kami miliki. Salam olahraga!!!!!

Akhirnya kita semua sudah melewati tahun yg lama dan menempati tahun yg baru. Semoga di tahun yg baru ini kita bisa mendapatkan segala ke...


Akhirnya kita semua sudah melewati tahun yg lama dan menempati tahun yg baru. Semoga di tahun yg baru ini kita bisa mendapatkan segala kebaruan, mulai dari suasana baru, pikiran baru, teman baru, cewek baru (loh?), dan segala hal lain yg baru-baru.

Dari segala yg baru-baru tersebut, gw sedang mencoba yg baru :

“Belajar Bareng”
*yeaah, akhirnya gw sadar juga*

Ini gara-gara kawan gw yg lagi semangat-semangatnya belajar buat nyiapin untuk masa depannya nanti, gw jadi ikut-ikutan deh dan mulai belajar bareng dengan siapa aja yg siap sedia belajar dan mau mengajar gw yg nista ini, halah.

Gara-gara belajar bareng ini juga, gw jadi tertarik dengan sebuah buku yg berisi soal-soal dan pembahan tentang materi pelajaran sekolah. Gw tertarik karena gg cuman soal aja yg terpampang dibuku itu, tapi pembahasannya dan itu lebih bagus daripada cuman ngasih kunci jawabannya. Kalo di suatu buku cuman ada kunci jawabannya doang tanpa ada pembahasannya tuh bikin pening, dan rasanya tuh kayak….. terbang ke atlantis (?), naek lumba-lumba akrobatis (??), langsung kebelet pipis (???) *okeh mulai ngaco*. 

Dari semua ketertarikan gw itu, gw jadi berniat untuk minjem buku-buku kawan gw buat gw poto kopi. Kenapa poto kopi? Pastinya kalian tau. Yaps, itu dia, MURAH!!!!!
Namun setelah gw survey ke beberapa temen-temen kelas gw, ada yg bilang kadang lebih mahal kalo kita poto kopi. Gw terdiam sebentar. Gw mikir. Gw lalu mengeluarkan ide untuk LEBIH memperirit pembayaran saat poto kopi, yaitu dengan hanya poto kopi bagian yg ada soal dan pembahasan tanpa sampul, tanpa kata pengantar, tanpa daftar pustaka, dan tanpa hal-hal lainnya yg dapat mengganggu *gg mau rugi*.

Oleh karena itu, gw berniat untuk ngecek ke toko buku yg ada dideket sekolahan gw dengan dua opsi :

1.     Ketemu, trus harganya mahal, langsung poto kopi
2.     Ketemu, trus harganya murah, langsung beli dan buang punya kawan *parah*

Hari ini adalah dimana gw bakalan melakukan pengecekan di toko buku deket sekolahan gw. Gw sebenernya berniat pegi sendiri dan menjalankan aksi gw dengan secepat kilat. Namun, hal tak terduga muncul. Adek gw tiba-tiba muncul dan minta nebeng. Haaaah, rencana kilat gw gagal seketika. Tapi gg masalah, gw masi ada rencana B, yaitu sepak adek gw (gg deng, gw bukan kk yg jahat, syuuu). Jadilah gw berangkat berdua dengan adek gw.

Gw menuju toko buku pertama dan adek gw di toko buku kedua. Dalam perjalanan kesana cuaca udah mendung dan tetesan aer ujan udah mulai jatoh tapi masih dikit banget. Gw bergegas menuju kesana. Sampe disana gw juga dengan gesit ngecek buku yg sedang gw cari. Gw kular-kilir di toko buku itu karna gg tau bentuk tata letak toko buku ini dan juga karna gw jarang banget dateng ke toko buku ini. Gw mulai bingung. Untung sebelom mahluk-mahluk yg mendiami toko buku itu tau kalo gw lagi kebingungan, gw udah nemuin buku yg gw cari. Dengan beringas gw langsung ngliat harganya. OGGHHH!!! Ternyata menurut hitungan gw lebih mahal. Okeh, opsi satu langsung dijalankan!!!!

Gw keluar dari toko buku yg pertama. Cuaca masih sama aja. Gw mulai bergegas ke toko buku kedua yg letaknya tidak begitu jauh dari toko buku pertama dan dimana adek gw sedang berada.

Sampe disana, seakan tidak tau apa rencana awal gw ke toko buku ini, komik-komik baru yg bergelimpangan membuat gw lupa akan semua hal itu. Gw mulai merhatiin satu per satu komik yg udah gw kumpulin di rumah. Karna masi inget cuaca, gw jadi gesit dalam merhatiin komik-komik yg bergelimpangan indahnya diatas sebuah kotak dibagian komik-komik terbaru. Okeh, gw dapet dan gw lupa akan rencana awal gw. Gw langsung nyari adek gw dengan gesit. Segala sesuatunya gw lakukan dengan gesit mengingat akan cuaca saat itu. Namun segala kegesitan gw terhambat ketika gw mo bayar komik yg gw ambil dan ternyata antreannya lumayan banyak dan cuman satu kasir yg buka. Whaattt?? Apa ini??? Apa gw akan gagal dengan kegesitan gw? Apa gw akan tersingkir dari program mamamia ini? *makin ngaco* *lupakan*.

Selesai gw bayar tu komik. Dengan gesit gw ngajak adek gw untuk turun ngambil barang dan bergegas pulang. Dengan gesit gw jalan bareng adek gw. Dengan gesit nurunin tangga. Dengan gesit gw sampe di lantai bawah. Dengan gesit gw ngambil barang-barang yg gw titip. Dengan gesit…. Yak cukup gw tau ini gg terlalu penting, halah.

Namun, sekali lagi segala kegesitan gw ternyata sia-sia. Hujan sudah turun. Deras. Deras sekali. Itu mengurungkan gw untuk pulang kerumah dengan gesit. Gw nunggu bentar dibawah bersama para penunggu hujan yg lainnya. Siapa tau aja cuman bentar. Yak, siapa tau. Siapa yg tau coba?

Ternyata hujannya cukup lama dan gw udah bosen cuman melongo gg jelas dibawah bersama para penunggu hujan yg laennya menunggu hujan sampe mulai reda. Gw kembali ke atas lagi. Disinilah gw jadi inget kembali dengan tujuan awal gw ke toko buku ini, yaitu ngecek harga buku. Gw mulai kular-kilir di bagian buku pelajaran. Namun gw tak menemukan satu pun batang hidung dari buku yg gw cari tersebut. Opsi satu sukses!

Karna gg nemu buku yg gw cari, jadi gw ama adek gw cuman ngeliat-liat buku-buku pelajaran yg ada sambil nunggu ujan reda. Dan toko buku ini udah kayak perpustakaan aja, gw dan adek gw mulai baca gratis disana. Gw baca. Adek gw baca. Adek gw duduk di lantai *hebat*. Gw langsung jongkok *gg mau kalah*.

Okeh terlepas dari kesantaian gw dan adek gw di toko buku, gw udah mulai capek jongkok. Gw mulai berdiri dan ngeliat buku-buku yg laennya. Tiba-tiba disela-sela gw sedang melihat-lihat buku, ada seseorang lelaki entah berapa umurnya, berjalan ke arah gw. Lama-lama mendekati gw. Pria itu bukanlah anggota pengaman bagi para pengunjung yg suka duduk dan jongkok di lantai toko buku ato bahkan tiduran waktu baca di toko buku. Bukan. Ia hanya pengunjung biasa.

Pria itu nyamperin gw
Pria     : (ngeliat kearah gw) mas ini buku yg snmptn buat ips dimana ya?
Gw      : (diem dan bingung) ????
Pria     : iya, yg snmptn ips mas, dimana ya?
Gw      : (senyum-senyum najong) enggak tau mas
Pria     : lhoo?? Bukan petugasnya ya? Hooo.. maaf ya (nyegir dan ngacir) *bused*
Gw      : (senyum maksa) hhee… bukan (langsung berpaling ketempat laen) *shock*
Adek gw : (nyengir-nyengir najong) *egghhh*

Gw langung jongkok lagi. Gw berak. Haduhhh…..
Heiii, darimananya petugas? Gw masi make baju sekolah nih. Emang baju sekolah gw kayak baju petugas? Ato muka gw kayak petugas? *hadeehhh* -____-

Gw pegi dari tempat itu dengan keadaan lumayan shock. Gw mencari tempat yg lebih seger buat nyari buku-buku pelajaran yg laen.

Gw pegi ketempat buku-buku yg banyak tentang soal-soal dan pembahasannya. Gw  mulai ngeliat satu per satu bukunya. Tiba-tiba ada 2 ibu-ibu yg sedang mencari buku juga. Tiba-tiba juga melihat ke arah gw.

Sang ibu memanggil gw
Sang ibu        : (ngeliat kearah gw) mas ini buku yg bagian B-nya dimana ya?
Gw                  : (diem dan bingung + shock) ????
Sang ibu        : iya, yg bagian B-nya mas, dimana ya?
Gw                  : (senyum-senyum najong + shock) enggak tau bu
Sang Ibu        : lhoo?? Bukan petugasnya ya?
Temen sang ibu : Bukan, itu hei, itu kan anak SMA. Masih sekolah *yak, ibu bener ibu, yeaah, ibu dapet rice cooker beserta rice-nya -frustasi-*
Sang Ibu        : Hooo.. maaf ya (nyegir) *bused*
Gw                  : (senyum maksa) hhee… bukan (langsung ngacir) *shock*
*lari nubrukin diri ke rak buku*

Gw langsung nyari tempat aman yg gg ketemu mas-mas ato ibu-ibu yg udah rada-rada matanya. Heeii, kalo satu orang doang sih gg masalah salah sangka seperti itu. Tapi ini apaaaa… dua orang!! Dalam satu waktu pula *lari nubrukin diri ke rak buku lagi*. Untungnya adek gw gg ngeliat kejadian kedua ini. Bisa jatoh martabat gw dihapan adek gw, haduh.

Okeh, gw mulai mencari-cari buku yg laen sambil nungguin ujan reda. Ternyata pas gw liat dari jendela toko buku ini, ujannya deres banget. Jalanan disebelah toko pun sudah tergenang air yg cukup banyak dan cukup menghambat para pengguna motor. Idup-mati lampu pun jadi sering terjadi di toko ini. Gw padahal udah berniat untuk merobek buku yg masi tersegel itu pada saat lampu mati dengan gesit dan setibanya lampu idup kembali sang buku sudah ada digenggaman gw dan telah terbuka sepenuhnya, tapi sayangnya gw gg punya kecepatan seperti itu, sayang sekali.

Hari udah makin sore. Cuaca belom terlalu berubah, hanya ujannya udah mulai reda. Gw dengan gesit langsung mutusin untuk pulang dan nerobos nih ujan yg lumayan redaan bareng adek gw. Dengan gesit gw ngajak adek gw untuk turun ngambil barang dan bergegas pulang. Dengan gesit gw jalan bareng adek gw. Dengan gesit nurunin tangga. Dengan gesit gw sampe di lantai bawah. Dengan gesit gw ngambil barang-barang yg gw titip. Dengan gesit… *yak ngulang lagi ke-enggak pentingan ini*

Okeh, gw akhirnya berdua adek gw menerobos jalan yg sudah tergenang air dan ditambah dengan tetesan hujan yg makin lama makin menderas lagi. Makin gw terobos makin deres aja. Jalanan pun tambah macet karna banyak orang-orang yg ikut menerobos sang hujan. Menempuh berbagai kemacetan, becek, cipratan, derasnya hujan, akhirnya gw sampai di tempat gw dengan langit sore yg berubah menjadi cerah berwarnaan kejinggaan dan hujan rintik-rintik yg masih menemani kepulangan gw. Dan iniliah perjalanan perjuangan gw dari toko buku.


Powered by Blogger.

Pages