Hola hola kawan muda masa kini… Tipe mahasiswa seperti apakah anda? Tipe mahasiswa yang datang tepat waktu? Apabila kuliah pukul 07.00, kal...


Hola hola kawan muda masa kini… Tipe mahasiswa seperti apakah anda? Tipe mahasiswa yang datang tepat waktu? Apabila kuliah pukul 07.00, kalian datang tepat pukul 07.00. Tipe mahasiswa yang datang terlalu awal? Apabila kuliah pukul 07.00, kalian datang pukul 06.00. Ataukah tipe mahasiswa yang datang sesuai batas waktu keterlambatan lima belas menit? Hmmm, yang manapun kalian itu tidak akan menutup kemungkinan kalian bisa memilih kursi sesuai dengan keinginan. Itu semua kerna serangan benda-benda yang nemplok begitu saja disebuah bangku kosong tanpa jiwa. Yap. Bangku titipan.

Anda-anda para mahasiswa pasti perna menemukan kejadian seperti ini. Disaat kuliah mulai memasuki waktunya. Disaat pintu kelas yang bolak-balik berdecit karna kedatangan mahasiswa yang terus menerus. Disaat itu pula anda baru hadir dan ingin menempati bangku yang lumayan jauh dari depan muka sang dosen namun tidak terlalu belakang pula. Tempat pas dimana bisa memperhatikan sekaligus menyembunyikan kehadiran ditengah kerumunan. Namun ketika ingin menempati bangku tersebut anda dihadapkan oleh sebuah benda pengganjal, entah tas atau buku yang membungkam niat anda. Bangku tersebut sudah dipesan. Entah siapa yang memesannya. Sang pemesan pun entah akan masuk atau tidak. Mau  tidak mau anda harus mencari tempat lain yang tidak sesuai ekspektasi awal. Nikmati saja.

Saat ini sering sekali bangku-bangku sudah dipesan untuk orang-orang tertentu. Orang yang mengaku dirinya telat. Orang yang memang sengaja agar bisa ngobrol asik sesama temannya. Orang yang memesankan untuk pasangannya. Orang dengan gerombolan temannya. Nah, yang paling mengesalkan adalah orang dengan gerombolan temannya. Tipe ini sungguh mengerikan. Anda akan melihat sederet tas dari ujung kiri hingga ujung kanan. Satu baris tertentu tidak akan anda dapatkan tempat duduknya. Itu khusus hanya untuk teman gerombolan yang katanya selalu bersama itu. Itu khusus umtuk tempat mereka ngobrol atau tidur sejenak dan ketika mendapat pertanyaan berharap segerombolan itu membantunya. Terlihat seperti itu.

Terkadang ada suatu matakuliah dengan jumlah mahasiswa yang cukup padat. Dimana seharusnya bangku terisi penuh apabila tidak ada yang cabut atau melakukan tanda tangan sakti. Nah, disaat itulah tidak mengasyikkan melihat mahasiswa yang telat dan ingin duduk dengan segera masih mencari tempat karena beberapa bangku sudah dipesan. Mereka terus bertanya-tanya tentang kepemilikan bangku yang ingin diduduki. Harus seperti itu, hingga dapat. Terus berulang.

Yah, mungkin terkadang kita perlu “nitip” bangku apabila memang dalam kondisi yang mempet. Tapi kalo keterusan kan tidak bagus juga. Memangnya kita harus sebangku dengan orang yang sama terus setiap saat? Berarti kemampuan kita bersosialisasi hanya sebatas itu saja kan. Jadi terlihat seperti kita sendiri yang membatasi kemampuan sosialisasi kita bukan. Yah, namun tidak bisa disalahkan hal yang seperti itu. Memang mengasyikan duduk berdampingan dengan orang yang sangat kita kenal apalagi seorang yang spesial. Lebih seru. Lebih asyik. Lebih santai. Lebih nyaman.

Powered by Blogger.

Pages