Srabiisi (penutup)
/
1 Comments
Ini adalah postingan bagian keempat dari
tetralogi postingan gw (keseringan liat novel). Gw bakal ngluas lagi tentang
kelas gw disini.
Kelas ini dibentuk diawal bulan juli.
Dibentuk dengan nama awal Telescop. Gw sebagai ketua kelasnya pun tidak tahu
apa kepanjangan itu. Ketua kelas yg buruk. Pada postingan jaro disebutkan bahwa
nama kelas itu terlalu merujuk ke arah yg ilmiah. Mereka inginnya membuat nama
tanpa menimbulkan kesan keilmiahannya terlihat. Nama kelas pun berubah menjadi
Srabiisi. Gw tetep gg tau kepanjangannya itu apa sampe sekarang. Ketua kelas yg
miris.
Nama srabiisi terdengar aneh dan terasa
kurang nyaman bagi gw awalnya. Mengusut nama makanan pada sebuah kelas terasa
tak biasa dimata gw. Tapi kita gg perlu jadi orang biasa. Kita adalah
orang-orang yg luar biasa. Orang-orang yg penuh semangat, ide kreatif,
pemikiran inovatif. Orang-orang dengan berbagai sifat, berbagai latar belakang
dan berbagai problem kehidupan tersendiri. Tak perlu jadi biasa kalau kita bisa
menjadi sesuatu yg luar biasa.
Oke jadi ngelancong jauh. Akhirnya lama
kelamaan nama srabiisi yg terdengar asing di telinga gw, perlahan mulai
meluntur. Nama itu udah gg terlihat aneh dan mulai terasa nyaman bagi gw.
Mengambil tema makanan untuk sebuah kelas
tidak terlalu buruk menurut gw. Bisa diibaratkan itu adalah kita semua. Kita
adalah satu. Satu jenis makanan. Namun karna adanya perbedaan dalam
pembuatannya, menimbulkan berbagai rasa yg berbeda. Rasa yg manis, sedikit
asin, pedas, pahit dan rasa yg lainnya Tapi tetap saja itu adalah satu jenis
makanan yg sama.
Jaket hijau dengan lambang mirip seperti
uang dollar di bagian belakang jaket menjadi salah satu simbol kelas. Angka 32
yg bersemayam di tiap jaketnya menunjukkan jumlah anak kelas kita. Kita berjumlah
32. Jadi kalo 31 bukan kita, apalagi 33. Angka yg sempet bikin seneng si
empunya absen nomor terakhir, karna nomer absennya dipake di setiap jaket anak
kelas. Ckkckck....
Permainan yg paling tak terlupakan di kelas
ini adalah truth or dare. Permainan yg bikin jantung berolahraga. Rasa
deg-degannya melebihi rasa saat naek histeria. Permainan yg bikin gw pucat
pasi. Bergetar mulai dari bibir sampai seluruh badan. Pertanyaan-pertanyaan yg
mencekam dan menyudutkan membuat ragu untuk menjawab. Tapi dari permainan ini,
gw jadi tau beberapa hal. Tentang gw yg gg peka. Tentang diri mereka yg seperti
apa. Dan juga tentang kisah cinta (asik). Yah, bagi gw permainan ini sungguh
sangat membekas. Jangan lagi deh. Mending ajakin gw naek histeria aja.
Dua postingan tentang pendeskripsian anak
kelas itu bukan untuk mengungkapkan aib-aib teman-teman gw. Kita punya
kekurangan dan kelebihan. Bukan karna kita punya kekurangan membuat kita jadi
buruk. Bukan dengan kelebihan yg kita punya membuat kita jadi sombong. Tapi dengan
kekurangan dan kelebihan yg kita miliki ini, kita dapat mengisi satu sama lain.
Postingan itu hanya sebagian kecil
pemaparan tentang kawan-kawan gw. Gg semua bisa gw jelasin disini. Mohon maaf
kalo banyak kata yg kurang berkenan. Maaf juga yg hanya sedikit terpapakarkan.
Ternyata susah juga nulis tentang 31 orang di kelas ini. Terlalu banyak sifat,
ciri, dan tingkah yg mereka miliki.
Sekarang kita udah terpencar. Terpisah ke
berbagai penjuru di indonesia. Kita mungkin bakal jarang ketemu lagi. Tapi jangan
sampe itu memecah ikatan yg udah kita buat dua tahun ini. Tetaplah jaga
komunikasi diantara kita dan jangan lupa sama gw ya!!!!
Oke ini bagian akhir dari postingan ini.
Bagian ini saatnya gw minta maaf. Gw minta maaf kepada seluruh kawan-kawan gw.
Sorry gw jadi ketua kelas yg ngaco. Sorry gw males banget piket dan bayar uang
kas. Sorry gw menjadi orang yg lama dalam bertindak. Sorry gw suka berkata yg
tidak sepantasnya. Sorry gw kadang gg tanggap dengan sekitar. Sorry gw gg bisa
jadi teman yg baik. Sorry kalo gw suka banyak omong. Sorry respon gw yg
sedikit. Sorry gw suka ngerepotin. Sorry gw belom bisa dekat dengan kalian
secara keseluruhan.
Dan terima kasih karna udah mau jadi kawan
gw.