Haduh… lagi-lagi gw buat cerita kga jelas lagi. Ni cerita sebenernya pengen gw taro cuman d tumblr gw...

Sebuah Bola kertas

/
0 Comments

Haduh… lagi-lagi gw buat cerita kga jelas lagi. Ni cerita sebenernya pengen gw taro cuman d tumblr gw, tapi berhubung gw lagi kga ada ide buat mosting di blog ini, jadi skalian aja la biar ke isi.
Trus, yg mungkin bingung sama karakter lele dan tabis yg gw buat ini bisa liat di tumblr gw.

Awal kisah, lele dan tabis sedang menikmai indahnya suasana rumahnya yg kali ini mulai tenang tanpa ada gangguan dari mahluk-mahluk tidak jelas. Lele dan tabis sedang menyantap makan paginya dengan hikmat. Sarapan itu dibuatkan oleh sedotan tinjanya (singkat saja S.T). Mereka sedang menikmati masa-masa tenang dalam hidup mereka. Ini mungkin adalah hari tertenang buat mereka. Mereka tidak mengetahui apakah akan terjadi sesuatu di hari tenang.

Sedang asyik-asyiknya makan. Dari jendela rumah mereka tiba-tiba muncul sebuah bola kertas yg terhempas masuk dan mengenai kepala lele. Lele terjatuh pingsan seketika. Tabis kaget, kenapa si lele bisa terjatuh pingsan seketika hanya dengan sebuah bola kertas yg tidak sengaja masuk ke rumah mereka. Tabis menyelidiki kertas itu. Dia melihatnya dari jauh karna masih takut apabila bola kertas itu mengandung unsure mistis yg bisa merubah kelangsungan hidup tabis. Tabis punya ide, ia ambil sebatang kayu yg ada di rumahnya, kemudian ia towel-towel itu bola kertas. Bola kertas itu tidak bergeming dari tempatnya. Hmmff.. tabis langsung melihat kea rah S.T, tanpa belas kasihan tabis langsung menyedot bola kertas itu menggunakan kemampuan S.T yaitu dapat menyedot berbagi macam benda.
SRROOTTT!!! Terhisap sudah bola kertas itu. Suasana hening sejenak. Entah ada kentut berbentuk angin tornado apa yg tiba-tiba membuat tabis kalap dan melempar S.T tanpa prikesedottinjaan. S.T terguling-guling dengan dahsyatnya ke arah lele. Oh, tabis salah lempar. Ia panic dan berteriak membangunkan si lele. “LELE ngapain tidur di situ!!” ia terus mengumandangkan kata-kata itu. Lele tiba-tiba bangun dan menjawab “Siapa yg tidur ee’, ane kena bola sihir tadi”. Tanpa sadar S.T yg masi terkena efek lemparan tabis mengenai lele yg sudah terbangun. Uhh! Lele jatuh pingsan untuk yg kedua kalinya. Tabis menangis bangga melihat kejadian itu (loh?).

30 menit kemudian, lele yg tertidur lemas di lantai tanpa dipindahkan ke alamnya oleh tabis kembali sadar. Ia melihat tabis duduk di kursi sedang merenung, “mungkin ia sedang memikirkan kondisiku” pikir lele. Lele melihat sekitar rumahnya. Ia tidak melihat si S.T yg biasanya sudah mulai melakukan aktivitasnya pada saat ini. Ia bangkit dan menanyakan pada tabis tentang apa yg terjadi. Tabis menceritakan semua dari awal hingga selesai. Ternyata si S.T di buang oleh tabis bersama bola kertas yg ada di dalam perut S.T. Lele langsung menenangkan tabis yg daritadi kelihatan gelisah. Ia memberi ide kepada tabis untuk meminta tolong kepada sodara jauh mereka yaitu si bora. Suasana hening sejenak lagi dan mereka berdua tersenyum dan berkata bersama “Hhh, lebih baik tidak usah”.

Sedang bersiap-siap untuk mencari S.T, bel rumah mereka berbunyi. Hah? Lele bingung, padahal mereka belum mengundang si bora, tapi kenapa tiba-tiba bel rumah berbunyi. Karna penasaran mereka menuju ke depan rumah mereka dan melihat siapa gerangan yg dating ketempat ini. Mereka membuka pintu dan melihat dua sosok mahluk yg berbeda bagai pinang di belah pinang (hoh?). Sesosok mahluk yg pertama yaitu pria dengan baju berwarna kuning, berkacamata dan ada tanduk di kaki (loh? itu orang ato ayam), mahluk yg kedua yaitu lagi-lagi seorang pria berkacamata, menggunakan jas biru dan bertanduk lima (loh? Ini alien?). Mereka menanyakan kepada lele dan tabis, apakah mereka melihat sebuah bola kertas yg terhempas masuk ke rumah lele dan tabis. Hmmm, lele dan tabis berfikir sejenak. Tabis bilang tidak melihatnya. Dengan reflek tingkat tinggi lele menghantam tabis. Tabis bingung, kenapa dengan mudahnya si lele menghantam tabis, padahal ta bis anak baik, tidak sombong dan suka makan. Lele segera mengklarifikasikan keadaan yg sebenarnya mengingat kebodohan si tabis. Menurut tabis kertas tadi tidak berbentuk bola, tapi sebenernya memang tidak berbentuk bola (loh?).
Untuk penjelasan lebih detil lagi, mereka mengusulkan untuk di bahas di rumah. Pria berbaju kuning itu menjelaskan bahwa yg bersamanya ini adalah seorang dektektip yg membantunya untuk mencari bola kertas itu. Dektektip ini bernama detektip Koran atau disingkat D.K. Ia sudah biasa menangani kasus-kasus kehilangan seperti ini dan juga sudah biasa di bayar hanya dengan senyuman saja, uhh… Tabis yg daritadi tidak jatuh pingsan menjelaskan cerita dari awal, yaitu saat bola mengenai kepala lele dan akhirnya ia membuang bola kertas itu bersama dengan S.T.
Mendengar penjelasan itu D.K langsung bergerak melihat sekitar ruangan sambil menandai tempat-tempat yg telah di lewati oleh bola kertas itu berdasarkan penjelasan tabis. Dan ia mennyimpulkan bahwa S.T bersama bola kertas itu menuju ke tempat pembuangan sampah. Mereka lekas menuju kesana.

Sampai di tempat pembuangan sampah, mereka mulai mengubek-ngubek daerah itu. Mereka terus mencari tanpa henti. Namun tak satupun klu yg berhasil di temukan. Mereka semua berfikir dan berharap aka nada suatu hint berbentuk bokhlam kecil seperti yg ada di gem-gem. D.K langsung menunjukkan keahliannya yaitu menemukan barang dengan kaca pembesarnya. Dari kaca pembesarnya muncul sebuah bokhlam kecil yg sudah rusak. Lele dan tabis tersentak (boh). Itu ternyata bokhlam rumah mereka yg rusak dan sempat di sedot oleh S.T. D.K mulai beraksi lagi, ia semakin banyak menemukan bokhlam ini. Sepertinya S.T ingin menunjukkan jalan dengan bokhlam2 ini. Tanda itu semakin menuju kearah kota dan berakhir di sebuah rumah yg ternyata itu rumah si klien yg berbaju kuning. Mereka masuk ke dalam dan menemukan S.T sedang di gunakan oleh ibu sang klien. Sang klien memberitahu bahwa ibunya itu suka membeli barang rongsokan yg masih berguna, bahkan barang yg terbuang di sampah pun bisa diambilnya pula. Tabis tidak bisa tinggal diam karena S.T kesayangannya itu di pakai oleh orang lain. Sesaat sebelum tabis menggila dan masuk kerumah klien, ia di hentikan oleh klien karna ia  melihat sebuah bola kertas yg di carinya selama ini. Tabis tidak bisa menahan diri lagi, dengan brutal ia masuk kedalam rumah klien dan langsung merebut S.T dari tangan ibu klien. Lele, D.K, dank lien langsung masuk kedalam rumahnya dan menjelaskan semua yg terjadi. Ternyata isi bola kertas itu adalah hasil ulangan klien yg bernama nubitol. Ia mendapat nila kecil dan membuangnya seketika. Karna takut akan di temukan oleh ibunya, ia mencarinya lagi untuk di simpan di tempat lebih aman. Setelah dibicarakan semua dari awal sampai akhir, selesailah sudah misi lele, tabis dan D.K. Mereka kembali ke tempat masing-masing. D.K pulang dengan bayaran hanya sebongkah senyum dari ibu klien (lagi). Lele dan Tabis pulang dengan gembira bersama S.T.

Di tengah jalan tabis bingung, kenapa dengan mudahya si lele jatuh pingsan saat terkena bola itu. Apakah lele itu lemah dari kertas? Ato lemah terhadap kertas berbentuk bola? Ato ia lemah terhadap kertas hasil tes dengan nilai kecil? Ini masih menjadi misteri!!! Ini juga bisa di gunakaan tabis untuk mengancam lele. HUAHAUHAU!!!!




You may also like

No comments:

Powered by Blogger.

Pages