Sabtu lalu di Jakarta Conventional Centre (JCC) diadakan acara mega bazar komputer. Acara tersebut berlangsung selama lima hari, yaitu da...

Berdiri itu melelahkan

/
0 Comments


Sabtu lalu di Jakarta Conventional Centre (JCC) diadakan acara mega bazar komputer. Acara tersebut berlangsung selama lima hari, yaitu dari tanggal 6 sampai 10 maret.

Tujuan gua mendatangi acara ini karna hasutan temen gua yang mengatakan bahwa ada power bank murah gila seharga 50 rb rupiah. Waw *mulut mangap*. Apa gak gila tuh, power bank yang dalam kesehariannya gua temui seharga 200 rb - 300 rb rupiah, ini cuma 50 rb rupiah doang. Oleh karena itu, ini merupakan acara yang tidak boleh gua lewati. Gua adalaha orang yang langsung setuju ketika di ajak pergi ke acara ini karena iming-iming itu.

Berangkat dengan tim seadanya karna kebanyakan yang pulang ke rumah masing-masing ataupun karna punya acara tersendiri (dasar aktivis). Berangkat di kala ayam masih mengumandangkan suaranya untuk membangunkan manusia-manusia yang masih terlelap dalam tidurny. Yak jam 6 pagi kita berangkat. Entah kena penyakit apa anak-anak ini punya inisiatip pergi di pagi hari dimana biasanya masih molor karna begadang di hari sebelumnya. Tapi ini berbeda, niat membara untuk mendapatkan power bank yang sungguh murah gila itu membangkitkan semangat kita para pemuda untuk bisa bangun pagi *angin keluar dari idung*. Berangkat di pagi hari kita lakukan untuk memperkecil kemungkinan perjalanan kita bakal terhambat oleh kemacetan bogor dan jakarta yang biasa mendera.

Hal yang di lakukan pertama sebelum berangkat adalah sarapan. Kita lebih memilih sarapan di tempat makan sekitaran kampus. Mengapa? Yang pasti lebih murah. Kita hanyalah seorang mahasiswa yang masih diberi nafkah oleh orang tua masing-masing, jadi masihlah terbatas dalam pengeluarannya sehari-hari. Jadi selagi ada yang murah, ngapain nyari yang mahal.

Kita baru mulai berangkat jam setengah tujuh pagi, molor setengah jam dari rencana keberangkatan awal. Walaupun berangkat di pagi hari, tetep aja kena macet sebelum sampai di stasiun. Gua gak nyangka di bogor, weekend days pun pagi harinya masih didera kemacetan, jakarta seperti apa dong?

Di stasiun langsung dapet kereta yang udah mau jalan. Ini lebih menguntungkan dibandingkan dapet kereta yang baru nyampe, karna musti nunggu lebih lama, apalagi kalo yang ekonomi. Tim ekspedisi ke jcc kita kebanyakan merupakan anak rantau yang gak begitu tau jalan tercepat menuju ke sana. Karna hal itu kita naek kereta dan turun di stasiun akhir, yaitu stasiun kota. Kemudian memutar balik lagi ke senayan dengan menggunakan busway. Gua yang merasa sedikit familiar dengan jalan yang dilalui, merasa rute perjalanan yang kita lalui ini terlalu memakan waktu karna boros di jarak *gaya*.

Sampe di senayan, ternyata kita musti jalan kaki lagi untuk sampai ke jcc. Ini bagian yang tidak menguntungkan kalo kita gak bawa kendaraan pribadi, yaitu harus menulusuri jalan yang cukup jauh untuk sampai ke jcc. Gua udah sedikit capek karena harus berdiri terus saat naek busway sebelumnya.

Untuk masuk ke acara ini kita diharuskan membeli tiket masuk seharga 10 rb rupiah untuk hari biasa, sedangkan untuk weekend days kita harua membayar tiket masuk seharga 15 rb rupiah. Masuk ke dalem jcc, gua langsung merasakan dinginnya gedung ini merasuk ke tulang *lebay*. Gua mikir mantep juga nih gedung segede gini tapi pendingin ruangannya masih berasa di tengah kerumunan manusia yang udah gak karuan ini *seketika menjadi norak*. Disambut dengan pemberian brosur sana sini saat berjalan mengitari beberapa stand yang tersedia. Di tambah spg yg kepo abis mau tau banget apa yg gua pengen cari. Walaupun gua akui spgnya kebanyakan cakep, tapi itu gak bakal merubah perasaanku terhadapmu *APA INI!??!*.

Sebelumnya temen asrama gua udah ngasih misi buat ngambilin brosur-brosur yg ada disana. Namun sepertinya tanpa ia memberikan misi seperti itu, udah dipastikan gua bakal pulang bawa brosur yang bejibun. Orang-orang yang ngasihin brosur itu emang bener-bener gak nyatai. Jalan bentar, di kasih brosur. Jalan lagi ke tempat laen, di kasih brosur. Jongkok bentar, di kasih brosur, berdiri lagi, di kasih brosur *ngaco*. Agghh, kenapa gak sekali-kali di kasih makanan atau minuman gitu *di lempar brosur*.

Gua berhasil melewati perhimpunan manusia pemberi brosur (akhirnya). Tujuan kita selanjutnya yaitu tempat dimana akan diadakan penjualan power bank yang murah gila itu. Namun ternyata penjualan yang di lakukan di waktu acak. Jadi para pengunjung tidak tau kapan akan di buka tempat penjualan power yang murah gila itu. Hal ini menimbulkan perhimpunan manusia yang udah nyari tempat nongkrong masing-masing buat siap-siap menunggu toko tersebut membuka penjualan barangnya. Jadi, jika sewaktu-waktu toko tersebut buka, mereka tinggal lari sekencang tenaga membentuk antrian pembelian power bank yang murah gila itu. Karna hanya seratus pembeli pertama yang bisa mendapatkan promo ini. Karna tempat penjualan masih belum buka, tim kita lanjut mengelilingi tempat -tempat lain.

Beberapa jam udah gua lewati. Gua masih terus berjalan menelusuri pameran tersebut. Sambil sesekali celingukkan melihat toko penjualan power bank itu buka. Namun tak kunjung jua menunjukkan akan diadakannya penjualan promo tersebut. Gua udah mulai capek berdiri. Capek berjalan mengelilingi stand-stand yang ada. Pinggang gua sangat butuh diremajakan karena aktivitas berjalan yang dilakukan terus menerus. Begitu pula dengan tim kita. Akhirnya kita satu tim jatuh terpelungkup di daerah pameran fotografi.

Sedang asik-asiknya menikmati istirahat kita dengan duduk-duduk dibawah, tiba-tiba datang segerombolan lelaki dengan seorang wanita di tengahnya. Ternyata itu adalah photo setion yang diadakan oleh pameran itu. Jadi siapa saja boleh motret modelnya yang berjalan kesana kemari mengelilingi pameran fotografi. Sang model berpakaian minim, sehingga ajang itu mereka menyebutnya 'foto model sensual'. Setdah, ada aja ajang yang begituan. Gua sih cuma ngeliat dia lewat doang. Selebihnya para cowok mulai mengikuti gerak gerik sang model yang kesana kemari. Gua herannya tuh model kuat banget ya badannya. Gedungnya kan dingin. Gua yang make long sleve aja masih ngerasa kedinginan. Strong sekali dia.

Ditunggu selama berjam-jam namun toko itu tak kunjung buka juga. Gua dan dio, salah satu tim ekspedisi ini akhirnya memutuskan untuk mencari power bank di stand yang lain. Dio yang sekiranya lebih mengetahui tentang jenis power bank jadi penuntun gua. Kemudian kita nemu power bank yang lumayan murah dah. Gua dapet power bank yang seharga 90 rb. Setelah dari sana, sepertinya tiap-tiap anggota tim ini udah gak kuat setelah muter-muter hampir seluruh bagian gedung ini. Jadi kita memutuskan untung pulang. Dadah power bank 50 rb, aku selalu merindukanmu.... *apasih*

Kita pulang dengan berjalan lagi keluar senayan. Kaki gua udah serasa gemeteran. Naik busway pun berdiri lagi. Pas nak kopaja pun begitu. Turun dari kopaja, harus jalan lagi ke rumah saudara gua. Gua di dera penderitaan berdiri terus menenerus. Kaki gua jadi super strong!!!!

Seperti biasa, hp gua gak bisa bertahan lama untuk hidup. Ini merupakan tanda untuk menggunakan power bank yang gua beli. Dengan penuh semangat gua mencoba power bank gua yang baru. Gua colokin ke hp. Hp gua diam tak bergeming. Gua cabut terus colokin lagi, namun sama aja. Gua mulai frustasi. Gua coba ngecharge sampe penuh terus di coba lagi. Tetep gak bisa. Gua coba jajal power bank punya sodara ke hp gua. Bisa. Oh siiit. Apa ini? Kenapa cuma power bank gua gak bisa??? Gua terdiam sejenak, mungkin kalo di diemin bentar bakalan bisa.

Bagi gua gak masalah power banknya lagi gak bisa di pake di hape gua, seenggaknya masih bisa jadi senterlah *sedih*. Ternyata setelah digunakan ke hape yang lain, power banknya bisa digunain. Oke. Yasudahlah, seenggaknya gua bisa ngebantu orang lain yang membutuhkan listrik di kala genting. Atau malahan bisa gua danusin ini *gila danus*. Yah pokoknya seenggaknya, ketidakbisaan power bank gua ini masih lebih mending daripada harus berdiri terus menerus. Karena beridiri terus itu melelahkan.

Nb: power bank gua udah bisa di gunain setelah temen gua si dio ngasih benda tambahan yang gak gua tau apa namanya.

*ini postingan telat banget, gara-gara temen gua ngeruquest adanya postingan baru, jadi gua posting aja sekalian* 


You may also like

No comments:

Powered by Blogger.

Pages